Senin, 23 Juli 2018

GERINDRA MENANG PRABOWO PRESIDEN

Insya Allah Dengan dukungan masyarakat dan bila Allah menghendaki beliau jadi presiden 2019-2024....Amin

Siapakah Politikus dan Partai Pembela Agama Allah ?

Siapakah Politikus dan Partai Pembela Agama Allah ?
Di tahun politik ini kembali suhu media mainstream dan media sosial dipanaskan oleh pendapat tokoh reformasi Profesor DR Amin Rais tentang partai pembela Allah atau bukan. Ternyata yang membuat sebagian orang gerah ketika ada istilah partai setan terselip dalam pesan tausyiah subuh di masjid itu. Meski Amin tidak pernah menunjukkan sedikitpun nama partai dan tokoh partainya, tetapi banyak yang tersentil karenanya. Bukan hanya para pendukung, para elit politikpun beramai ramai merasa tertohok dan langsung bereaksi keras bahkan melaporkan ke polisi. Sebaliknya kelompok tertentu lainnya justru mengamini pendapat Amin Rais itu. Bila dicermati kegerahan itu hanya masalah pilihan kata. Egoisme politik dan egoisme kelompok membuat sebagian masyarakat gagal fokus terhadap substansi penting yang diungkapkan sesepuh gerakan 212 itu. Bila dicermati sebenarnya fokus utama pesan itu adalah “Siapakah Politikus dan Siapakah Partai Pembela Allah Itu ?”
Mantan Ketua MPR, Pendiri dan Ketua Dewan Kehormatan PAN dan sekaligus Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Amien Rais mengungkapkan dua kelompok besar partai-partai politik di Indonesia yakni partai pembela agama Allah dan bukan. “Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan,” demikian diungkapkan Amien dalam tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4) pagi. “Orang-orang yang anti Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai hizbusy syaithan. Ketahuilah partai itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan. Tampaknya suhu politik Indonesia semakin tinggi sehingga membuat tensi emosi dan kepanikan pihak trtentu lebih sensitif. Seruan untuk sesama umat agar dijauhkan dari pola pikir dan perilaku setan dijauhkan membuat banyak pihak jadi kepanasan.
Saat ini isu itu terus bergulir memanaskan berbagai pihak yang merasa tertohok. Tampaknya setiap apa yang diucapkan tokoh reformasi adalah fakta kontroversial yang membuat heboh dunia politik Indonesia. Mengapa disebut fakta bukan hoax ? Karena, kalau yang sering disebutkan hoax maka sudah dari awal Amin akan dilaporkan polisi dan akan segera dicokok polisi. Apalagi Amin sudah pernah diancam salah satu menteri yang akan dicari dosa dosanya. Maka mungkin saja kali ini sang maestro reformasi itu akan segera diproses segera dan dijemput polisi secepatnya meskipun yang disebutkan adalah fakta. Sampai saat ini meski ditekan dengan berbagai ancaman ternyata pendekar reformasi itu tetap tak bergeming. Beberapa pakar bahasa memandang sebagian bangsa masih kurang cermat dan kurang fokus. Karena, fokus utama adalah: “Manakah partai pembela agama Allah dan siapakah politikus dan rakyat pembela agama Allah di Indonesia ? Bambang Susetyo Ketua DPR yang saat ini dianggap berada di seberang Aminpun membela ini hanyalah masalah pilihan kata.
Tudingan bukan Pembela Agama Allah
Bila ditanya siapakah saja partai, politikus atau rakyat pembela agama Allah maka tidak mudah untuk menjawabnya. Pastinya, semua beramai ramai akan mengatakan bahwa dirinya dan partainya mengaku pembela agama Allah. Siapapun yang menjawab itu akan tampak terbelah menjadi dua kutub yang berbeda seperti kutub yang diungkapkan Amin. Siapa saja orang yang ditanya jawabannya akan membuat rakyat tahu di posisi mana politikus itu berdiri dan dimana posisi partainya berada. Saat dituding partainya bukan pembela agama Allah. Serta merta para pendukung pasti akan membela dengan jawaban senada bahwa partainya pembela agama Allah. Buktinya, banyak anggota partainya yang shaleh shalat lima waktu, keturunannya kyai, puasa senin kamis, pengetahuan agamanya baik dan bukti baik keagamaan lainnya. Pada kelompok yang sama menuding dengan tuduhan selalu seragam pada partai lain dan pendukungnya yang mengaku pembela agama Allah sebenarnya bukan membela agama Allah sejatinya. Buktinya, kelakuannya yang suka berkata kasar, caci maki, koruptor, intoleransi, pendukung teroris, radikal, anti NKRI, anti Pancasila, tukang kawin dan berbagai fitnah dan tuduhan keras lainnya.
Sebaliknya pada kelompok lainnya selalu menuding politikus atau partai lainnya tidak membela agama Allah. Buktinya, karena membela penista agama, mendukung partai dan cagub pilkada penista agama, munafik menjual ayat dan agama, pendukung tindakan ketidakadilan hukum pada umat Islam, mendukung kelompok pembenci Islam, pendukung paham yang diharamkan MUI seperti liberalisme, sekuler dan pluralisme. Tuduhan lainnya partainya bukan pembela agama Allah karena partai pendukung UU Ormas, pendukung LGBT, pelindung Anti Tuhan, bekerja sama dengan non muslim, partai dengan koruptor terbanyak, dan tudingan panas lainnya. Sehingga tidak mudah untuk menentukan siapakah partai pembela agama islam itu ? Sulit menentukan siapakah pembela agama Allah di antara dua kutub itu karena sama sama merasa paling benar dan paling suci. Kualitas penilaian itu tergantung siapa latar belakang orang yang menilai atau apa niat dan tujuan orang tersebut dalam menentukan sebuah partai adalah pembela agama Allah.
Siapakah pembela Agama Allah ?
Saat ini banyak kelompok tertentu yang menyindir para pembela agama Allah bahwa agama dan Allah tidak perlu dibela karena sudah hebat dan kuat. Sejatinya baik orang-orang lemah, orang tak berdaya, orang yang butuh pertolongan, agama dan Allah sama-sama perlu dibela. Walaupun alasan dan sebab pembelaannya berbeda. Orang-orang kecil dan lemah dibela karena mereka tak berdaya untuk membela diri. Ini sesuai dengan ajaran Islam. Tuhan dan agama-Nya juga perlu dibela, karena alasan yang berbeda, bukan karena Allah lemah dan tak mampu menolong diri-Nya sendiri. Ini pun sesuai dengan ajaran Islam. Jadi karena alasan apa Tuhan dan agama dibela karena hal itu diperintahkan oleh-Nya. Hal ini disebutkan di dalam Al-Quran: ‘Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana ‘Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”….’ (QS 61: 14). Pesan Allah itu memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, bahwa hendaklah mereka menjadi penolong-penolong agama Allah dalam semua keadaan mereka dengan lisan, perbuatan, serta dengan mengurbankan jiwa dan harta benda mereka. Dan hendaklah mereka memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana kaum Hawariyyin memenuhi seruan Isa.
Ada beberapa ayat lain dalam al-Quran, yang memerintahkan umatnya untuk membela Allah dan Rasul. “Sungguh Allah akan menolong orang yang membela-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. al-Hajj: 40). Dalam surat lain disebut“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan mengokohkan kaki kalian.” (QS. Muhammad: 7)
Bagaimana Cara Membela Agama Allah ?
Ibnu Katsir seperti yang dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir juz VIII hal 28 dikatakan, makna “dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya.” Orang yang menolong Allah swt dan Rasul-Nya dengan memiliki keinginannya membawa senjata. “Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.” adalah Allah swt menolong orang yang menolong-Nya yang sebetulnya Allah swt tidak membutuhkan pertolongan dari manusia. Adapun disyariatkannya jihad adalah untuk menguji sebagian kalian dari sebagian yang lain.” Tetapi dalam keadaan damai tidak ada perang yang mengancam seperti di Indonesia maka menolong agama Allah juga bermakna jihad dalam dakwah, menyebarkan Islam, dan menerapkan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Dalam Tafsir Thobary juga dijelaskan, yang dimaksud menolong Allah adalah menolong atau membantu Rasulullah Saw dalam menyampaikan risalah Islam dan membantu Rasul dalam menghadapi musuh musuh Rasulullah dan musuh agama.
Berjuang mendakwahkan dan membela Islam bisa dilakukan dengan ragam cara, dengan harta, jiwa, juga lisan. “Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, jiwa kalian dan lisan kalian” (HR Abu Daud dan Al-Hakim dari Anas). Penistaan, pelecehan, atau penghinaan terhadap Islam terus dilakukan orang-orang kafir, sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Umat Islam yang benar-benar dengan kemuslimannya, tanpa dikomando akan bangkit membela nama baik agama. Berdasarkan dalil Quran, Sunah dan tafsir Ibnu Katsir, menjelaskan bagi umat, politikus atau partai yang tidak menyebarkan dakwah, tidak menyebarkan Islam, dan tidak menerapkan syariat dalam seluruh aspek kehidupan maka dianggap tidak membela Agama Allah.
Elit partai dan pendukungnya yang mengatas namakan partai politik akan dapat dinilai umat dan rakyat apakah partai tersebut pembela agama Allah atau bukan. Bisa saja dari nada dan intonansi suara seorang politikus, rakyat yang cerdas akan tahu siapa mujahid sejati yang membela agama Allah dan siapakah para munafik yang menjual agamanya demi kepentingan individu atau kelompoknya.
Kontroversi
Kontroversipun merebak saat Prof DR Amin mengungkapkan istilah partai setan. Padahal saat khutbah di masjid, Amin Rais, para ulama atau para utadz menyebut kata setan adalah hal yang biasa seperti halnya menyebut kata kafir. Para Ahli Tafsir menyebutkan kata Syaiton dalam bentuk mufrod dan jama’ disebutkan sebanyak 88 kali. Dan kata iblis disebut sebanyak 11 kali. Allah selalu mengingatkan bahwa setan dan iblis adalah musuh seluruh manusia sampai hari kiamat. Sehingga para penjaga moral umat itu selalu mengingatkan bahwa setan adalah musuh utama yang ada dalam diri manusia yang harus selalu diwaspadai. Sehingga seruan untuk menjauhi bisikan setan dan hindari berperilaku setan dalam kehidupan sehari hari baik kehidupan sosial, budaya dan politik adalah hal yang harus selalu dilakukan. Tetapi saat para penceramah menyerukan kebaikan dengan menyerukan menjauhkan setan sama hal dengan bila menyerukan pΓ¨san moral yang berkaitan dengan kata kafir banyak yang tersinggung. Tampaknya kata setan itu seperti kontroversi istilah kafir yang membuat pihak tertentu menjadi sangat sensitif. Padahal ceramah itu ditujukan untuk kalangan internal umat muslim, bukan konsumsi umum. Tetapi masalah itu muncul ketika media mainstream dan media sosial memviralkan.
Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan penjelasan partai Allah (hizb Allah) dan partai setan (hizb syaithan) memang terdapat dalam Alquran, tepatnya pada surat Al Mujadilah ayat 19 hingga 22. Ayat tersebut menerangkan adanya dua golongan manusia, yakni golongan setan (hizb as syaithan) dan golongan Allah (hizb Allah). Golongan setan itu disebutkan sebagai sekelompok orang yang selalu berdusta, lupa mengingat dan menentang ajaran allah. Mereka itu merupakan golongan yang merugi. Sementara itu, golongan Allah dijelaskan sebagai sekelompok orang yang yang menanamkan keimanan dalam hati mereka dan berharap pertolongan Allah. Mereka itu termasuk golongan orang yang beruntung. Meskipun konteks ayat tersebut lebih pada makna transendental, yaitu tentang akidah, keyakinan, atau keimanan kepada Allah SWT, bukan dalam konteks politik.
Sebenarnya pihak tertentu tidak perlu panas dan panik bila merasa tidak mempunyai niat dan tindakan jahat seperti setan atau bukan setan. Amin juga tidak menyebutkan nama partainya. Bahkan saat disinggung mana saja parpol pembela Allah maka tidak mudah menentukan. Bahkan saat dikonfirmasi usai memberikan tusyiah, Amienpun enggan membeberkan partai apa saja yang masuk kategori hizbus syaithan. Bahkan Aminpun saat itu mengatakan “Saya enggak katakan begitu. Jadi bukan partai, tapi cara berpikir. Cara berpikir yang untuk Allah dan yang diikuti oleh setan. Gelombang pro setan merugi, gelombang besar yang didikte kehendak Allah pasti menang,” kata dia dalam tausiyahnya. Para ustadz yang lain juga sering menyerukan kebaikkan dengan mengatakan hati hati bujukan setan atau jauhilah perbuatan setan seperti peminum alkohol, pezinah, koruptor, perampok, pencuri, pembunuh, pemfitnah, dan perbuatan jahat lainnya. Tetapi selama ini para setan dan teman setan itu tidak ada yang pernah melaporkan para ustad ke polisi karena mungkin saja para penjahat itu sadar memang selalu ditemani bisikan setan dalam kehidupannya.
Egoisme politik
Dalam kondisi bangsa yang telah dipapari oleh egoisme kehidupan politik membuat egoisme individu dan egoisme kelompok lebih sensitif mudah marah dan lebih garang. Dominasi egoisme individu dan egoisme kelompok inilah yang membuat otak manusia Indonesia saat ini lebih sensitif, mudah panik dan lebih agresif. Siapapun yang berbicara bila itu lawan politiknya atau menyinggung idolanya dalam berpolitik akan mudah membuat tensi di otak meningkat dan memupuk benih kebencian dihatinya. Apalagi yang berbicara adalah tokoh nasional dan substansi bahasanya sangat merugikan kepentingan partai politik dan tokoh politiknya. Sehingga umat muslim dan para pemuka agama saat ini selalu dipaksa harus mengorbankan egonya dan selalu mengalah untuk menyebutkan kata setan dengan kata jahat atau kata kafir dengan non muslim. Padahal kata kata itu bukan buatan manusia tetapi kalimat Allah yang diajarkan pada manusia. Mungkin saja ke depan agar banyak tokoh dan kelompok tertentu tidak mudah tersinggung dan menjadi sensitif maka nantinya kata kata yang sensitif harus disimpan dalam hati atau diganti istilah lainnya. Seperti kata komunis nantinya bila ingin lebih teduh bisa diganti dengan kata anti Tuhan. Agar tidak menyinggung pemguasa istilah Utang Negara dirubah jadi Pinjaman Negara. Agar tidak membuat lawan sensitif kata bodoh diubah jadk dungu dan seterusnya. Begitu juga halnya keppres yang ditandatangani pada 14 Maret 2014 oleh Presiden SBY mengganti istilah China menjadi Tionghoa. SBY menilai dengan mengganti istilah itu pandangan dan perlakuan diskriminatif terhadap seseorang, kelompok, komunitas dan/atau ras tertentu pada dasarnya melanggar nilai atau prinsip perlindungan hak asasi manusia.
Bangsa ini harus maklum, inilah uniknya egoisme kebencian dan egoisme amarah manusia Indonesia. Salah satunya dengan hanya mengganti istilah meski dengan arti yang sama ternyata dapat mengurangi sensitifitas dan meredam ketegangan antar umat Indonesia yang beragam. Ternyata masalah itu mungkin hanya pilihan kata yang tepat dan teduh. Meskipun sebenarnya yang lebih ideal bukan mengganti kata kata yang super sensitif itu. Lebih bijaksana lagi sebenarnya bila mengendalikan diri dalam mengobral kata kata super sensitif itu. Tetapi akan lebih arif lagi bila berkemampuan meredam kebencian dan amarah diri sendiri dengan niat dan tujuan mulia demi meredam ketegangan antara anak bangsa. Karena, siapapun anak bangsa bisa benci dan marah. Karena kebencian dan kemarahan itu mudah. Tetapi benci dan marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi niat dan tujuan yang benar, atau dengan cara yang baik, sering salah dan tidak mudah.
Tahun politik ini para penjaga kekuasaan atau peraih kekuasaan dan para simpatisannya bukan hanya sensitif dan mudah marah, tetapi juga mudah panik dan takut. Takut kalah dan panik akan tergeser kedudukan jabatannya. Takut idola politiknya terjungkal kekuasaannya. Takut dan panik tidak akan mendapat perlindungan dari penguasa. Padahal takut dan panik adalah jalan menuju lorong kegelapan. Panik dan takut mendorong orang menjadi marah, marah membuat orang menjadi benci dan paranoid. Benci dan paranoid menggiring orang memasuki penderitaan hidup yang tidak bisa tenang dan damai. Takut dan panik membuat sensitif dan marah ketika ditanya siapakah politikus dan partai pembela agama Allah.

NDEF: Utang Indonesia 7.000 Trilyun, Indonesia Dijajah Pasar


Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Riza Annisa Pujarama mengungkapkan, utang luar negeri Indonesia terus mengalami kenaikan cukup signifikan. Bahkan Riza mengatakan, hingga saat ini utang luar negeri Indonesia telah mencapai Rp 7.000 triliun, jumlah tersebut merupakan total utang pemerintah dan swasta. Dari sisi Pemerintah, utang tersebut digunakan dalam rangka menambal defisit anggaran pemerintah. Sementara utang swasta dilakukan oleh korporasi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Peningkatan utang terus berlanjut hingga APBN 2018 bulan Februari menembus angka Rp 4.034,8 triliun dan pada APBN 2018 mencapai Rp 4.772 triliun,” ujarnya Riza saat diskusi dengan media di Kantor INDEF, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Berdasarkan data Kementerian Keuangan hingga akhir Februari 2018, utang pemerintah masih didominasi oleh penerbitan SBN yang mencapai Rp 3.257,26 triliun atau 80,73 persen dari total utang pemerintah. Penerbitan SBN sekitar Rp 2.359,47 triliun atau 62,62 persen diterbitkan dalam denominasi rupiah serta dalam denominasi valas sebesar Rp 897,78 triliun atau 18,11 persen. Sementara untuk utang luar negeri swasta tahun 2017 telah tembus sebesar USD172 miliar atau sekitar Rp 2.322 triliun dengan kurs Rp 13.500 per dollar AS. “Besar kemungkinan belum termasuk semua utang BUMN,” kata Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati.
Ekonom senior Institute for Development for Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyoroti utang luar negeri Indonesia yang terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Menurut dia, saat ini pemerintah terlalu mengobral utang dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) yang cenderung dikuasai oleh pihak asing dalam mata uang asing.
Dia mengatakan, ada kehawatiran jika kepemilikan SBN didominasi oleh asing, lantaran pemerintah tidak dapat mengendalikan pergerakan pasar. Terlebih disaat pasar mengalami gejolak, dikhawatirkan investor asing keluar dari kepemilikan SBN. “Kalau saran saya, lebih baik perbanyak utang dengan bank dunia, seperti ADB, Jepang, itu jaminan lebih efektif. Tapi kita enggak bisa merdeka, enggak bisa suka-suka pakai anggaran, enggak bisa cawe-cawe,” kata Faisal.
Indonesia dijajah Pasar
Ekonom senior Institute for Development for Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyoroti utang luar negeri Indonesia yang terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Menurut dia, saat ini pemerintah terlalu mengobral utang dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) yang cenderung dikuasai oleh pihak asing dalam mata uang asing. “SBN dikuasai asing enggak apa-apa, kalau enggak ada gejolak. Yang menjajah kita sekarang pasar dan pasar itu sekarang gonjang-ganjing. Tolong jujur dikit aja, makin lama makin enek kalau liatnya enggak jujur (pemerintah), Indonesia makin obral utang,” ucapnya saat diskusi dengan media di Kantor INDEF, Jakarta, Rabu (21/3/2018). Dia mengatakan, ada kehawatiran jika kepemilikan SBN didominasi oleh asing, lantaran pemerintah tidak dapat mengendalikan pergerakan pasar. Terlebih disaat pasar mengalami gejolak, dikhawatirkan investor asing keluar dari kepemilikan SBN. “Kalau saran saya, lebih baik perbanyak utang dengan bank dunia, seperti ADB, Jepang, itu jaminan lebih efektif. Tapi kita enggak bisa merdeka, enggak bisa suka-suka pakai anggaran, enggak bisa cawe-cawe,” kata Faisal. Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Keuangan hingga akhir Februari 2018, utang pemerintah masih didominasi oleh penerbitan SBN yang mencapai Rp 3.257,26 triliun atau 80,73 persen dari total utang pemerintah.
Penerbitan SBN sekitar Rp 2.359,47 triliun atau 62,62 persen diterbitkan dalam denominasi rupiah serta dalam denominasi valas sebesar Rp 897,78 triliun atau 18,11persen. Peneliti Indef, Riza Annisa Pujarama mengungkapkan, kepemilikan asing terhadap Surat Berharga Negara (SBN) perlu diwaspadai. Sebab hal itu akan mampu menimbulkan arus modal keluar (capital outflow). “Kepemilikan SBN banyak dimiliki asing, ini bahaya apalagi kondisi rupiah sedang terdepresiasi,” sebut dia.
Kepada YTH :

Sahabat2 Pengurus, Kader dan Simpatisan Partai Gerindra dimanapun Sahabat2 berada dan beraktifitas.

SALAM INDONESIA RAYA.

. Sahabat2 sekalian, akhir2 ini banyak sekali berita2 yg menyudutkan, berita2 yg menyesatkan terus menghantam Partai Gerindra, termasuk berita2 tentang adanya segelintir pengurus Partai yg berniat mundur dari kepengurusan dengan berbagai alasan.
Yg terkadang, alasan2 yg mereka sampaikan itu hanyalah didasari oleh persoalan2 kecil yg tidak penting, persoalan2 sepele yg tidak masuk akal, TENDS TO LOOK RIDICULOUS.

. Yg kita pahami, orang2 keluar masuk di sebuah Partai itu adalah hal atau peristiwa yg biasa.
Minggu2 ini saja, kita telah dihebohkan dgn adanya perpindahan salah satu tokoh berpengaruh di Partai Golkar, yg kemudian menyebrang ke Partai Berkarya.
Sebagai pengurus dan elite Partai dapat sy pastikan bahwa sekarang ini, jumlah orang2 yg masuk lebih banyak dari pada orang2 yg keluar di Partai Gerindra.
SO, DON'T BE DRAMATIC.

. Tentu saja, kita sangat prihatin dengan keputusan dari segelintir sahabat2 kita yg berniat meninggalkan Partai Gerindra karena bagi kita, seribu kawan terlalu sedikit sedangkan satu musuh terlalu banyak.
Kondisi nyata dan terupdate yg sy alami belakangan ini, kita juga telah banyak didatangi dan ditemui oleh para pejuang politik dari Partai lain, yg ingin bergabung dan berjuang bersama-sama kita di Partai Gerindra.
Jadi, kalau ada kader atau pengurus Partai yg ingin mundur, tapi kemudian mem-VIRAL-kan keputusan pengunduran dirinya di Media2 sosial, kita patut mencurigai DNA Gerindranya, atau ini adalah bagian lain dari skenario lawan dalam upaya penggembosan dari dalam Partai kita.

. Semestinya bagi kader2 Gerindra sejati dan loyal, mereka akan lebih mengutamakan cita2 dan agenda2 besar Partai kita dari pada sekedar memperuncing perbedaan pendapat di internal kita.
Apalagi di berbagai waktu dan kesempatan, Ketum/KDP Partai kita selalu menyampaikan, tidak ada paksaan untuk orang masuk atau keluar di Partai Gerindra.
Mereka diberikan kebebasan penuh untuk menentukan pilihannya masing2, dan Partai Gerindra akan selalu menghormatinya.
SO, THERE IS NO REASON TO OVERCOMPLICATE THINGS.

. Apapun keputusan mereka2 yg berniat untuk melanjutkan perjuangannya diluar Partai Gerindra, kita tidak ada masalah sedikitpun karena dalam perjalanan untuk mencapai satu tujuan itu memang banyak jalan yg bisa kita pilih.
Tidak perlu galau atau merasa kecewa yg berkelanjutan, yg berlebihan BECAUSE THERE ARE STILL MANY PATHS TO ROME.

. Partai Gerindra adalah kawah Candradimuka bagi patriot2, samurai2 dan petarung2 yg ingin berjuang utk memperbaiki kehidupan bangsa dan negaranya, bercita-cita luhur untuk mengembalikan kedaulatan dan kejayaan bangsa dan negaranya.
Partai ini juga adlh tempat bagi patriot2, samurai2 dan petarung2 yg berjiwa besar, bukan mereka2 yg berhati kerdil.

. Sebagai Partai yg kritis dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi bangsa dan negaranya, sebagai Partai oposisi yg mandiri, berani dan konsisten berada diluar Pemerintahan, Partai Gerindra memang RENTAN DENGAN PROSES PENGHANCURAN LAWAN.

. Tapi ketahuilah bahwa Partai Gerindra tidak sedikitpun akan merasa ciut, gentar apalagi takut dalam menghadapi berbagai penghianatan dan penghancuran karena Partai Gerindra berprinsip bahwa BADAI dan TSUNAMI sekalipun justeru akan meninggalkan pohon2 yg kuat dan berkualitas.
KITA SUDAH TERUJI UNTUK MENGHADAPI HAL2 YG BEGINI, BAHKAN LEBIH.

. Insya ALLAH Partai Gerindra akan semakin kuat, semakin besar, semakin berani bahkan semakin solid dalam memperjuangkan kepentingan2 bangsa dan negaranya, apapun tantangan dan rintangan yg harus dihadapi dan diatasinya karena seluruh Pengurus, Kader dan Simpatisan Partai Gerindra dimanapun mereka berada diyakini telah memiliki keikhlasan, keberanian, militansi dan mental bertarung yang sudah teruji dalam mewujudkan cita2 perjuangannya.

. Kita tdk akan pernah berkecil hati, kita akan maju terus, kita akan tetap bersemangat dan kita akan mengevaluasi setiap dinamika yg timbul untuk keberhasilan dan kejayaan Partai ini kedepan.
Mudah2an ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, akan selalu menjaga dan memberkahi perjuangan kita semua untuk Indonesia yang RAHMATAN LIL ALAMIEN, serta Indonesia yg TOTO TENTREM KERTO RAHARJO, GEMAH RIPAH LOHJINAWI.
Amien 3X, YRA.

. MATI SATU TUMBUH SERIBU, MUNDUR SATU DATANG SERIBU.
Allahu Akbar 3X.

Terima kasih dan SALAM INDONESIA RAYA.
πŸ‘ŠπŸ‘ŠπŸ‘Š.

Bambang Kristiono, Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra.
πŸ™πŸ™πŸ™.

BERITA

Abdul Malik Penyandang Disabilitas Menuju Kursi SP Pelor TAHUN 2024

Meulaboh,05/10/2023 Abdul Malik penyandang Disabilitas asal keude tanjong kecamatan kaway xvi maju sebagai Calon Legislatif tingkat Kabupate...